Akademi Perkeretaapian

Akademi Perkeretaapian di Madiun

Posted on 10/07/2012

JAKARTA – Makin meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia bidang perkeretaapian membuat Kementerian Perhubungan membuka Akademi Perkeretaapian di Madiun, Jawa Timur. Akademi itu rencananya akan mulai menerima pendaftaran siswa pada 2013 untuk kelas teknis.

“Kami membutuhkan hingga sekitar 500 orang setiap tahunnya dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM di bidang perkeretaapian,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam pernyataan dari Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Rabu (26/9/2012). Namun, menurut dia, dengan prasarana dan sarana yang masih belum memadai seperti kondisi gedung yang masih baru dan belum dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, maka para pengelola diharapkan agar dapat mengantisipasi guna dapat tetap menjalankan kegiatan pendidikan dengan baik.

Berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, kebutuhan SDM bidang perkeretaapian hingga tahun 2030 diperkirakan membutuhkan hingga sekitar 1.720 orang di perkeretaapian bidang regulator seperti pada posisi perencana administrasi, penguji sarana, penguji prasarana dan inspektur atau auditor.

Sedangkan untuk SDM operator dibutuhkan sekitar 78.740 orang antara lain untuk mengisi posisi manajerial, operator sarana dan operator prasarana. “Dengan kebutuhan yang tinggi, akademi perkeretaapian mutlak dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan SDM perkeretaapian yang sangat tinggi,” katanya. Akademi Perkeretaapian dibangun di tanah seluas 18,13 hektar yang dihibahkan oleh Pemerintah Kota Madiun kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) Kementerian Perhubungan pada tahun 2010 lalu.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Kemenhub Anton S Tampubolon mengatakan, Akademi Perkeretaapian Madiun akan dibangun dalam enam tahap. Anton memaparkan, tahap pertama pada tahun 2011 telah dilakukan pekerjaan pematangan lahan, pembuatan pagar keliling, dan pembangunan gedung rektorat setinggi tiga lantai.

Sedangkan tahap ke dua pada 2012 sedang berlangsung pembangunan gedung kelas, asrama, poliklinik, ruang makan dan laundry, serta infrastruktur jalan (jalan parkir, listrik, drainase). Kemudian untuk tahap ke tiga pada 2013 akan dibangun stasiun simulasi, auditorium, sportcenter dan jalur kereta api simulator yang mengelilingi kompleks akademi yang digunakan sebagai latihan bagi para taruna. Untuk berbagai tahapan selanjutnya yaitu tahap 4 (2014) dan tahap 5 (2015) serta tahap 6 (2016) hanya tinggal melengkapi sejumlah fasilitas tambahan.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenhub, Bobby R.Mamahit mengatakan, anggaran APBN senilai Rp300 miliar telah dialokasikan secara bertahap untuk masa empat tahun kerja di tahap pertama pembangunan.

Rabu, 26 September 2012 12:52 WIB | JIBI/SOLOPOS/Antara,

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar